Memiliki wajah yang segar dan cerah merupakan dambaan
dari setiap manusia. Tidak hanya wanita, para pria pun menginginkan
wajah yang cerah, tidak kusam, dan selalu segar. Berbagai cara dilakukan
untuk mempertahankan kesegaran wajah seperti menjaga kebersihan wajah,
menggunakan produk-produk perawatan wajah, pergi ke klinik kecantikan
atau salon, hingga menjaga asupan nutrisi dengan menambah
suplemen-suplemen tertentu yang bermanfaat untuk regenerasi sel-sel
kulit wajah yang sudah rusak atau mati.
Lalu apa hubungannya gigi dengan kesegaran wajah?
Kita pasti sudah sepakat kalau gigi merupakan salah satu organ tubuh yang penting dalam kehidupan manusia. Gigi merupakan alat pencernaan pertama yang bertemu dengan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh kita. Makanan pertama kali diolah dan di bentuk sedemikian rupa oleh gigi-gigi kita agar siap untuk diproses di tahap selanjutnya oleh organ tubuh manusia yang lain.
Lalu apa hubungannya gigi dengan kesegaran wajah?
Kita pasti sudah sepakat kalau gigi merupakan salah satu organ tubuh yang penting dalam kehidupan manusia. Gigi merupakan alat pencernaan pertama yang bertemu dengan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh kita. Makanan pertama kali diolah dan di bentuk sedemikian rupa oleh gigi-gigi kita agar siap untuk diproses di tahap selanjutnya oleh organ tubuh manusia yang lain.
Gigi Tidak Beraturan
Untuk dapat menghasilkan olahan makanan yang baik,
gigi-geligi juga harus dalam kondisi yang baik. Gigi yang bersusun
secara tidak beraturan akan berdampak pada kualitas hasil olahan makanan
yang kita makan. Beberapa kondisi gigi yang tidak beraturan
diantaranya:
1. Gigi Berjejal (Crowded)
Gigi berjejal atau bertumpuk disebabkan karena ruangan
yang tidak mencukupi untuk tempat gigi-gigi yang tumbuh (erupsi). Hal
ini bisa disebabkan ukuran rahang yang tidak sesuai dengan ukuran
gigi-gigi, atau karena pada masa pertumbuhan periode gigi campuran
antara gigi susu dan gigi tetap (mixed dentition), terjadi persistensi
(terlambat tanggal/dicabut) saat benih gigi tetap sudah siap keluar. Hal
ini menandakan pentingnya untuk memeriksakan kondisi gigi-gigi sejak
dini. American Dental Association menganjurkan untuk memeriksakan
kondisi susunan gigi-geligi sejak usia 7 tahun. (Sumber : American
Association of Orthodontists, https://www.mylifemysmile.org/)
Gigi berjejal akan mengakibatkan makanan yang kita makan tidak dikunyah (diolah) dengan sempurna. Hal ini mengakibatkan nutrisi yang kita peroleh tidak akan terserap dengan baik oleh tubuh kita, termasuk nutrisi yang bermanfaat untuk regenerasi
Gigi berjejal akan mengakibatkan makanan yang kita makan tidak dikunyah (diolah) dengan sempurna. Hal ini mengakibatkan nutrisi yang kita peroleh tidak akan terserap dengan baik oleh tubuh kita, termasuk nutrisi yang bermanfaat untuk regenerasi
Source: Pasien Pribadi
Selain itu, gigi berjejal akan mengakibatkan sisa-sisa
dari makanan yang kita makan mudah terselip atau “nyangkut” di sela-sela
gigi yang berjejal tersebut. Hal ini akan menjadikan bakteri tumbuh
dengan subur di daerah-daerah gigi yang berjejal karena biasanya di
daerah tersebut sulit untuk dibersihkan dengan sikat gigi saja.
Akhirnya, gigi-gigi kita mudah mengalami karies (berlubang), dan bisa
menimbulkan bau tidak sedap.
Kondisi-kondisi ini pun akan membuat “mood” kita dan
orang sekitar kita menjadi terganggu. Wajah kita pun akan terlihat tidak
segar karena hal ini terlebih jika kondisi yang berjejal ini mengganggu
penampilan dan rasa percaya diri kita. (Sumber:
http://www.naturalnews.com/041391_braces_tooth_decay_malnutrition.html)
2. Gigi Jarang (Diastema)
Susunan gigi yang terlihat jarang-jarang atau terdapat
ruangan yang cukup terlihat diantara gigi-gigi dinamakan Diastema. Hal
ini disebabkan karena banyak hal, diantaranya apabila terdapat
kehilangan gigi (pernah ada gigi yang dicabut), lalu tidak segera
diganti dengan gigi tiruan. Diastema juga bisa disebabkan karena adanya
gigi yang berlubang besar sehingga terjadi pergeseran dari gigi-gigi di
sebelahnya. Penyebab lain dari diastema bisa disebabkan ukuran rahang
yang tidak sesuai dengan ukuran gigi-gigi.
Diastema dapat menyebabkan beberapa gangguan pencernaan, diantaranya mudah tersangkutnya makanan di ruang antara gigi tersebut. Diastema juga dapat mengakibatkan gangguan penampilan dan rasa percaya diri.
Diastema dapat menyebabkan beberapa gangguan pencernaan, diantaranya mudah tersangkutnya makanan di ruang antara gigi tersebut. Diastema juga dapat mengakibatkan gangguan penampilan dan rasa percaya diri.
Source: Pasien Pribadi
Source: (c) Handbook of Orthodontics, Cobourne, Martyn T., DiBiase, Andrew T., Mosby, 2009
3. Susunan gigi yang tidak simetris
Keharmonisan susunan gigi-gigi baik masing-masing rahang
atau antara gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah sangat penting untuk
menunjang penampilan wajah kita. Apabila hubungan gigi-gigi rahang atas
dan bawah tidak sempurna (tidak ber oklusi dengan sempurna), bisa
menimbulkan gangguan pencernaan, gangguan sendi rahang (sendi temporo
mandibular/TMJ), dan asimetris wajah (wajah jadi tidak seimbang/tidak
simetris).
Susunan gigi depan yang tidak simetris juga akan membuat wajah terlihat tidak seimbang atau terlihat miring. Hal ini akan menimbulkan gangguan penampilan kita.
Susunan gigi depan yang tidak simetris juga akan membuat wajah terlihat tidak seimbang atau terlihat miring. Hal ini akan menimbulkan gangguan penampilan kita.
Source: Esthetics and Biomechanics in Orthodontics, Nanda, Ravindra, Elsevier Saunders, 2015
Selain ketiga hal diatas, ada beberapa jenis lain dari
ketidak beraturan susunan gigi-geligi. Akibat-akibat lain yang sedang
banyak dibicarakan di negara-negara maju diantaranya gangguan pernapasan
(airway problem) dan gangguan tidur (obstructive sleep apnoea) akibat
kondisi gigi yang tidak beraturan. Apabila seseorang mengalami salah
satu dari kedua gangguan tersebut, otomatis kualitas hidupnya akan
terganggu. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki kondisi gigi berjejal
atau pernah mengalami kehilangan gigi akan mengalami penyempitan pada
rahangnya. Hal ini akan menyebabkan lidah terdesak ke belakang dan
ruangan di rongga mulut seolah-olah mengecil.
Udara (oksigen) yang masuk ke dalam tubuh kita pun akan terhambat. Biasanya hal ini ditandai dengan adanya snoring atau mendengkur saat tidur. Gangguan pernapasan seperti ini akan menimbulkan gangguan tidur, yang akhirnya menurunkan kualitas hidup kita karena kurangnya suplai oksigen, nutrisi, serta kurang baiknya kualitas tidur kita. Hal ini tentu saja berpengaruh pada kesegaran wajah kita seharihari. (Victor Lyle D, 1999)
Udara (oksigen) yang masuk ke dalam tubuh kita pun akan terhambat. Biasanya hal ini ditandai dengan adanya snoring atau mendengkur saat tidur. Gangguan pernapasan seperti ini akan menimbulkan gangguan tidur, yang akhirnya menurunkan kualitas hidup kita karena kurangnya suplai oksigen, nutrisi, serta kurang baiknya kualitas tidur kita. Hal ini tentu saja berpengaruh pada kesegaran wajah kita seharihari. (Victor Lyle D, 1999)
Penanggulangan:
Apabila anda mengalami kondisi-kondisi seperti diatas,
langkah terbaik adalah segera periksakan gigi anda ke dokter gigi.
Berbagai perawatan yang bisa dilakukan akan disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi yang dialami. Apabila gigi kita berlubang, maka akan
dilakukan penambalan atau perawatan endodontik (perawatan saluran akar).
Apabila kehilangan gigi, maka akan dianjurkan untuk membuat gigi tiruan
baik lepasan maupun cekat (bridge atau implant).
Untuk kondisi gigi berjejal, diastema, dan gangguan oklusi maka yang terbaik adalah melakukan perawatan orthodonti baik dengan alat lepasan (kawat atau clear aligner) ataupun alat cekat/permanen seperti bracket/behel. Sebelum perawatan dilakukan, dokter gigi akan melakukan prosedur-prosedur pemeriksaan sehingga pemilihan rencana perawatan dapat dilakukan dengan tepat dan efektif.
Untuk kondisi gigi berjejal, diastema, dan gangguan oklusi maka yang terbaik adalah melakukan perawatan orthodonti baik dengan alat lepasan (kawat atau clear aligner) ataupun alat cekat/permanen seperti bracket/behel. Sebelum perawatan dilakukan, dokter gigi akan melakukan prosedur-prosedur pemeriksaan sehingga pemilihan rencana perawatan dapat dilakukan dengan tepat dan efektif.
Dokter Gigi di Brawijaya Clinic Buah Batu Bandung, Indonesia
Consulting Clinical Hypnotherapist (NGH USA)
Certified Hypnotist and Instructor (IBH Indonesia)
Neuro Linguistic Programme Coach (NCA Indonesia)
Course Coordinator di Excellence in Orthodontics and Dentofacial Orthopaedics (Sydney, Australia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar