Mengapa
kita harus menjaga kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan mulut? Rongga mulut adalah pintu gerbang pertma
masuknya bakteri dan virus ke dalam tubuh. Bakteri dan firus tersebut bisa
masuk melalui makanan ataupun mainan. Khusus bakteri, di dalam rongga mulut
terdapat lebih dari 250 jenis. Beberapa bakteri membantu proses pencernaan
tahap awal dalam rongga mulut. Adapun bateri tertentu seperti, streptococcus mutans, justru mempengaruhi
proses perkembangan karies gigi (gigi
berlubang). Bakteri tersebut dapat mempengaruhi suksora menjadi lebih mudah
melekat pada permukaan gigi sehingga terjadi penarikan mineral email gigi.
Seperti kita ketahui, rongga
mulut adalah gerbang awal proses pencernaan, yaitu tempat makanan dan minuman
masuk dan tempat pengunyaan makanan oleh gigi sebelum masuk e perut leawat
kerongkongan. Jika gigi terganggu akibat bakteri, proses pencernaan awal
tersebut akan turut terganggu. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kelainan
pada rongga mulut bukan hanya menyebabkan proses pencernaan terganggu,
melainkan juga menimbulkan beberapa kelainan, sperti penyakit sistemik,
penyakit kardiovaskular
(penyakit jantung
koroner, aterosklerosis, infark myocardial, stroke), pneumonia
karena bakteri, berat badan lahir rendah serta diabetes meletus ditengarai
masuk pula lewat rongga mulut yang terinfeksi. Itulah sebabnya, menjaga
kebersihan rongga mulut sangat penting. Rongga mulut dan gigi mutlak harus
dibersihkan stiap hari agar bakteri tidak punya kesempatan berkembang biak dan
melancarkan aksinya yang merugikan gigi.
Sebenarnya rongga mulut kita
mempunyai pertahanan pertama yang alami terhadap serangan bakteri da virus. Di
dalam rongga mulut terdapat saliva (air liur) yang mengandung antibody, sperti IgA-sekretori dan paroksidase. Parosidse adalah sejenis enzim yang berperan mencegah
bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh. Semua fungsi pertahan awal di atas
diatur oleh system kekebalan spesefik dan nonspesefik tubuh kita.
Selain itu, rongga mulut
juga punya cara alami untuk membersihkan diri. Penting diketah,ui saliva juga
berfungsi sebgai sarana self-cleansing
untuk gigi dan rongga mulut. Kemampuan
saliva melakukan self-cleansing ini
sebabkan oleh sifatnya yang terus menerus berproduksi dan bisa mengalir melalui
sela-sela gigi yang dilewati makanan.
Orang dewa normal
menghasilkan saliva skitar 0,5-1 liter per 24 jam. Namun perlu di ingat,
kecepatan produksi saliva saat bangun dan tidur tidaklah sama. Saat bangun,
saat beraktifitas, dan berbicara rongga mulut kita menghasilkan saliva sekitar
10 mililiter per menit. Kecepatan air
saliva yang tinggi saat kita mengunya akan merangsang pengeluaran enzim
pencernaan sehingga makanan yang dikunyah dapat dicerna dengan baik. Saliva juga melumasi makanan sehingga muda di
telan.
Saat tidur, rongga mulut
kita hanya menghasilkan saliva 1/40. Sedangkan saat kita bangun, saliva yang
dihasilkan 0,25 mililiter permenit. Rendahnya kecepatan produksi saat tidur ini
sebenarnya sesuai dengan kemampuan menelan saat tidur yang juga rendah. Namun
di sisi lain hal ini menyebabkan proses self-cleansing
rongga mulut saat tidur berkurang. Penting diingat , kemapuan self-cleansing juga dipengaruhi
ketentalan dan kecepatan aliran saliva. Itulah sebabnya menggosk gigi saat
tidur sangat penting.
Selain harus dijaga kebersihannya,
rongga mulut juga perlu diperhatikan keasaman-basaanya. Normalnya,
keasam-basaan (pH) saliva berada pada kisaran 6,8-7,0 (pH normal). Namun pada
saat-saat tertentu keasamaan dapat merubah menjadi lebih asam atau basa. Sisa
makanan di rongga mulut yang mengalami fermentasi akan mengahasilkan asam
sehingga keasaman rongga mulut meningkat. Asam hasil fermentasi sisa
makanan juga bisa melarutkan mineral
email gigi (hidroksiapatit) seperti kalsium dan fosfat. Larutnya hidroksiapatit
email gigi menyisahkan bagian gigi yang mudah ditempel bakteri.luda pun jadi
mengandung sejumlah mineral dari hidroksiapatit email tersebut.
Sebaliknya,suasana rongga
mulut bisa menjadi lebih basa karena perubahan komponen atau bahan yang di keluarkan oleh kelenjar
saliva seperti HCO3, (bikarbonat)
sehingga suasana menjadi asam atau basa.saat ronggaa mulut terlalu basa,terjadi
pengedapan materi yang membentuk plak di sekitar gigi,juga di permukaan gigi
yang menghadap kelenjar saliva.
Mari kita jaga kebersihan
seperti pH rongaa mulut agar kita terhindar dari masalah gigi,ganguan
pencernaan, serta berbagai penyakit dan masalah kesehatan lainya.
Penulis : Andhey Badi (Pengurus Dental Health Thasinawoyo)dht.com
sumber : Buku A-Z Kesehatan Gigi (Pengarang, Djamil, Melani Sadono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar