Keju mengandung karbohidrat yang rendah, tetapi banyak mengandung kalsium dan fosfor. Komposisi nutrisi seperti ini menjadikan keju mampu mengendalikan pertumbuhan bakteri penyebab keropos gigi, dengan cara menjaga keseimbangan keasaman (pH) mulut. Selain itu keju juga dapat menjaga keutuhan email gigi, bahkan membantu pembentukannya kembali. Dengan makan keju, mulut memproduksi lebih banyak air liur, yang dapat membunuh bakteri penyebab gigi berlubang dan penyakit gusi.
- Menurut Dr. Vida Kolahi (Cathedral Dental Clinic di Cardiff, Wales) dalam artikelnya di Guardian,mengatakan keju mengandung alkali, yang menetralkan asam yang tertinggal oleh makanan yang kita konsumsi.
- Caplice dan Fitzgerald (1999), serta Kuipers et al (2000) dalam Beasley (2004) menyatakan bahwa agen antimikroba utama dari keju adalah asam laktat dan asam organik. Asam tersebut akan menyebabkan turunnya pH lingkungan pertumbuhan bakteri sehingga permeabilitas dinding sel bakteri menjadi terganggu. Selanjutnya agen antimikroba ini dapat masuk ke dalam sel bakteri dan mengganggu keseimbangan sel bakteri yang pada akhirnya menyebabkan pecahnya dinding sel bakteri.
- Sedangkan menurut penelitian Harper et al (1986) dan Reynolds (1997), menyatakan bahwa efek positif dari dari keju terhadap gigi (bersifat antikariogenik) disebabkan oleh efek langsung adanya kandungan dari phosphoprotein casein dan calcium phosphate yang menekan demineralisasi dan meningkatkan reminelasasi gigi.
Related articles:
- Effect of Cheese, with and without Sucrose, on Dental Caries and Recovery of Streptococcus mutans in Rats (Rosen et al. J DENT RES June 1984 63 (6): 894-896)
- Effect of CPP-ACP paste on tooth mineralization: an FE-SEM study
- Lactid acids bacteria benefits
- Effects of Cheese Extract and its Fractions on Enamel Demineralization in vitro and in vivo in Humans (Silva et al. J DENT RES October 1987 66: 1527-1532)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar